Tata Cara Sholat 5 Waktu Beserta Gambarnya

Sholat merupakan rukun islam yang nomer 2 setelah syahadat, sholat memiliki peran yang sangat penting untuk dilaksanakan, sebab sholat dapat dijadikan sebagai cerminan perilaku ahlak manusia serta upaya mendekatkan diri kepada yang maha esa.

tata cara sholat
Sholat ialah perbuatan yang wajib via Google.co.id

 

Didalam syariat #Agama islam, sholat dilaksanakan dalam 5 waktu dalam sehari di jam yang berbeda-beda, metode pelaksanaan sholat dapat dilakukan sendiri atau berjamaah.
Dengan dilakukannya secara berjamaah mereka berkumpul untuk menunaikan ibadah, dengan cara tersebut dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kecintaan diantara kamu muslimin lainnya.

 

Hukum Melaksanakan Sholat

Didalam syariah islam melaksanakan sholat hukumnya “wajib” bagi setiap orang yang sudah baligh dan berakal sehat.

Allah berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (Surat Al-Bayyinah:5).

Penetapan Sholat

Diantara sekian banyak bentuk ibadah, sholat merupakan suatu bentuk perbuatan yang pertama kali di tetapkan sebagai kewajiban oleh allah SWT yang diberikan pada nabi muhammad ketika beliau melakukan usra’ – mi’raj.

Anas bin Malik megatakan, Rasulullah bersabda: “Sholat pertama kali diwajibkan kepada nabi sebanyak 50 waktu, ketika beliau melakukan (isra’-mi’raj). Kemudian bertemu dengan musa, ia berkata: “Kembalilah kepada Tuhanmu, sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup melaksanakannya.” Lalu beliau kembali untuk meminta keringanan dan diberikan keringanan menjadi 5 waktu yang setara dengan 50 waktu (HR. Bukhari).

Hikmah Sholat

Sholat disyari’atkan sebagai bentuk tanda syukur kepada Allah atas nikmat yang ia berikan kepada kita, dengan memuji dan merendahkan diri di hadapannya menggunakan anggota tubuh. Dengan cara itulah seseorang dapat terhindar dari dosa, yang membuat hati dan fikiran tenang.

Allah telah menentukan bahwa sholat merupakan syarat dalam memperkokoh ketakwaan, sebagaimana yanh telah disebutkan dalam firman-Nya:

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ – الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa – (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.(QS. Al Baqarah : 2-3).

Kedudukan Sholat

Sholat merupakan salah satu rukun Islam setelah syahadat, amal perbuatan baik yang paling utama setelah syahadatain. Barang siapa menolak kewajibannya karena kebodohan maka dia harus dipahamkan tentang wajibnya melakukan sholat, barangsiapa tidak meyakini tentang wajibnya sholat maka ia kafir, barang siapa yang meninggalkan sholat karena menggampang-gampangkan atau malas, maka wajib baginya untuk bertaubat kepada Allah.

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Pemisah di antara kita dan mereka (orang kafir) adalah sholat. Barangsiapa meninggalkannya maka sungguh dia telah kafir” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah).

Sholat merupakan suatu perbuatan baik yang memiliki berkedudukan tidak dapat disamai dengan ibadah-ibadah lainnya, karena sholat merupakan tiangnya agama.

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Pondasi (segala) urusan adalah Islam, dan tiangnya (Islam) adalah sholat, sedangkan yang meninggikan martabatnya adalah jihad fi sabililla” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Sholat suatu kewajiban mutlak yang tidak pernah berhenti untuk dilaksanakan sekalipun dalam keadaan apapun, sebagaimana firman Allah SWT:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ – فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا أَوْ رُكْبَانًا ۖ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَمَا عَلَّمَكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
عَلَّمَكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُون

“Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’ – Sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS. AL-baqarah : 238 – 239).

Sholat, selain menjadi bentuk ibadah yang pertama kali diwajibkan oleh Allah, sholat juga amalan yang pertama dihisab di antara malan-amalan lainnya.

Dari Abu Hurairah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ

“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”

Sholat juga menjadi amalan terakhir yang akan hilang dari agama ini, bila sholat telah hilang maka hilanglah agama secara keseluruhan.

Rukun – Rukun Sholat

Rukun sholat ialah setiap perkataan atau juga perbuatan yang akan membentuk hakikat shalat.
Bila salah satu rukun sholat ditinggalkan secara sengaja maka shalat yang dikerjakan tidak sah, namun bila tidak disengaja atau lupa maka diharuskan melakukan sujud sahwi.

Berikut 13 rukun sholat yang wajib anda ketahui:

  • Berdiri bagi yang mampu, bila tidak mampu berdiri maka dengan duduk, bila tidak mampu duduk maka dengan berbaring secara miring atau terlentang.
  • Takbiiratul-Ihraam,
  • Membaca Al-Fatihah pada setiap rakaatnya,
  • Ruku’,
  • I’tidal setelah ruku’,
  • Sujud dengan anggota tubuh yang tujuh sebanyak dua kali dengan tuma’ninah,
  • Duduk di antara dua sujud,
  • Thuma’ninah (Tenang) dalam semua amalan,
  • Tertib rukun-rukunnya,
  • Tasyahhud Akhir,
  • Duduk untuk Tahiyyat Akhir,
  • Shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
  • Salam dua kali.

 

Hal Yang Wajib Dalam Sholat

Wajib ialah suatu perkara yang harus dilakukan, bila ditinggalkan maka sholat yang kamu kerjakan tidak sah.

Berikut hal yang wajib dalam sholat:

  • Semua takbir selain takbiratul ihram
  • Melafadzkan : SUBHANA RABBIYAL A’DZIIM pada saat ruku’
  • Melafadzkan : SAMI’ALLAHULIMAN HAMIDAH bagi Imam dan pada saat sholat sendiri
  • Melafadzkan : RABBANA WALAKAL HAMDU bagi Imam, makmum dan pada saat sholat sendiri
  • Melafadzkan : SUBHANA RABBIYAL A’LA pada saat sujud
  • Melafadzkan : RABIGHFIRLII pada saat duduk diantara dua sujud
  • Tasyahud awal
  • Duduk Tasyahud awal

Hal Yang Sunnah Dalam Sholat

Sunnat ialah suatu perkara bila dilakukan akan mendapat pahala dan jika tidak dilaksanakan tidak berdosa.

Berikut ini hal yang sunnah dalam sholat:

  • Mengangkat kedua tangan ketika takbir.
  • Membaca do’a istiftah/iftitah
  • Membaca ta’awudz ketika memulai qiro’ah (bacaan)
  • Membaca surat dari Al-Qur’an setelah membaca Al-Fatihah pada dua rakaat yang awal
  • Meletakkan dua tangan pada lutut selama rukuk
  • Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri selama berdiri
  • Mengarahkan pandangan mata ke tempat sujud selama sholat (kecuali waktu tasyahud- pent

Hal Yang Makruh Dalam Sholat

Makruh ialah suatu perkara yang dianjurkan untuk tidak dilakukan, bila dilakukan tidak berdosa dan jika ditinggalkan akan mendapat pahala.

Berikut hal yang makruh dalam sholat:

  1. Memejamkan dua mata
  2. Menoleh tanpa keperluan
  3. Meletakkan lengan dilantai ketika sujud
  4. Banyak melakukan gerakan yang sia-sia, misal: main-main dengan jam (melihat jam, mengakurkan jam, memperbaiki tali jam, membersihkan jam dll), mempermainkan baju, atau lainya

Hal Yang Membatalkan Dalam Sholat

Batal ialah sesuatu perkara yang dilarang untuk dilakukan dalam hukum syariat.

Berikut hal yang membatalkan sholat:
  • Berbicara ketika sholat
  • Tertawa
  • Makan dan minum
  • Berjalan terlalu banyak tanpa ada keperluan
  • Tersingkapnya aurat
  • Memalingkan badan dari kiblat
  • Menambah rukuk, sujud, berdiri atau duduk secara sengaja
  • Mendahului imam dengan sengaja

Setelah mengetahui hal-hal yang penting pada saat menjalankan sholat, berikut ini panduan dan tuntunan sholat wajib 5 waktu lengkap beserta dengan gambarnya, semoga ini dapaat memudahkan anda dalam belajar sholat dalam waktu singkat :

Contoh Gerakan Sholat
Bacaan Sholat
 

 


1.Membaca Niat (Niat Sholat)

Sholat Subuh :
اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Sholat Zhuhur :
اُصَلّى فَرْضَ الظُّهْرِاَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Sholat Ashar :
 اُصَلّى فَرْضَ الْعَصْرِاَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Sholat Maghrib :
اُصَلّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Sholat Isya’ :
اُصَلّى فَرْضَ الْعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
 

 


2. (Takbir + Doa Iftitah)

 

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

 

 

 

Allaahu Akbar, Kabiiraw-walhamdu lil-laahi katsiiran, wa-subhaanallaahi bukrataw-wa-‘ashiila. Innii waj-jahtu-waj-hiya-lilladzii fatharas-samaa-waati-wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa-minal musyrikiina. Inna-shalaatii wa-nusukii wa-mah-yaaya wa-mamaatii lillaahi Rabbil-‘aalamiin. Laa syarii-kalahu wa-bidzaalika umir-tu-wa-anaa minal muslimiin.

3. (Membaca Ta’awwud + Membaca basmallah + Membaca Surat Al-Fatihah + Membaca Ta’min “Aamiin” )
 
4. (Membaca Surah)

 

 

5. (Takbir + Rukuk)

 

(3x) اَللهُ أَكْبَرُ – سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِا

Allahu Akbar, Subha-na rabbiyal ‘adzhi-mi Wabihamdih (3x)

 
 
6. (Takbir + I’tidal)

 

اَللهُ أَكْبَرُ – سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

 

Sami’alla-hu-liman hamidah, Rabbanaa-Walakal-Hamdu. (atau versi lengkap) Rabbanaa-Walakal-Hamdu Mil’us-Samaawati Wa-Mil ‘Uul-Ardhi Wa-Mil ‘Umaasyi’ta Min-Ssyai’in Ba’du.
 
7. (Takbir + Sujud)

 

  (3x) اَللهُ أَكْبَرُ – سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Allahu Akbar, Subha-naka Rab-biyal A’la Wabihamdih (3x)

8. (Takbir + Duduk diantara dua Sujud)

 

اَللهُ أَكْبَرُ – رَبِ ّاِغْفِرْلِيِ وَارْحَمْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَاِفِنيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

 

Allahu Akbar, Rabbighfirlii Warham-nii Wajbur-nii Warfa’-nii Warzuq-nii Wahdi-nii Wa’aafi-nii Wa’fu ‘ann-ii.
9. (Takbir + Sujud)
(3x) اَللهُ أَكْبَرُ – سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Allahu Akbar, Subha-naka Rab-biyal A’la Wabihamdih (3x)

10. (Takbir + Membaca Ta’awwud + Membaca basmallah + Membaca Surat Al-Fatihah + Membaca Ta’min “Aamiin”)
11. (Membaca Surah)
 
12. (Takbir + Rukuk)
(3x) اَللهُ أَكْبَرُ – سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِا

Allahu Akbar, Subha-na rabbiyal ‘adzhi-mi Wabihamdih (3x)

13. (I’tidal)
اَللهُ أَكْبَرُ – سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

Sami’alla-hu-liman hamidah, Rabbanaa-Walakal-Hamdu. (atau versi lengkap) Rabbanaa-Walakal-Hamdu Mil’us-Samaawati Wa-Mil ‘Uul-Ardhi Wa-Mil ‘Umaasyi’ta Min-Ssyai’in Ba’du.

14. (Takbir + Sujud)
(3x) اَللهُ أَكْبَرُ – سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Allahu Akbar, Subha-naka Rab-biyal A’la Wabihamdih (3x)
15. (Takbir + Duduk diantara dua Sujud)
اَللهُ أَكْبَرُ – رَبِ ّاِغْفِرْلِيِ وَارْحَمْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَاِفِنيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Allahu Akbar, Rabbighfirlii Warham-nii Wajbur-nii Warfa’-nii Warzuq-nii Wahdi-nii Wa’aafi-nii Wa’fu ‘ann-ii.
16. (Takbir + Sujud)
(3x) اَللهُ أَكْبَرُ – سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Allahu Akbar, Subha-naka Rab-biyal A’la Wabihamdih (3x)
 

17. (Takbir + Membaca Tahiyat)

 

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وعلى آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد. اَلْلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَّالِ.

Allahu Akbar, Attahiy-yatul mubarakaa-tush-sholawaatuth thayyibatu lillaah.., assalaamu’alaika ay-yuhan-nabiyyu warah-matullaahi wabarakaatuh.., assalaamu’alaina wa-‘alaa ‘ibaadillaahish-shoolihiin. Asy-hadu-allaa-ilaaha-illallaah, wa-asyhadu-anna-muhammadar-rasuulullaah. Allah-humma sholli-‘alaa Sayyidina muhammad Wa-‘ala aali Sayyidanaa Muhammad. (Tahiyat Awal)

Kamaa sholaita ‘ala Sayyidina ibrahiim wa ‘ala aali Sayyidina ibrahiim, wa baarik ‘ala Sayyidina muhammad wa ‘ala aali Sayyidina muhammad, kamaa baarakta ‘ala Sayyidina ibrahiim wa ‘ala aali Sayyidina ibrahiim, Fil-alamina-innaka hamiidum majiid. (Tahiyat Akhir)

 
 
18. (Membaca Salam)

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله
As-salaamu ‘Alaikum Wa-Rahmatullah…,
As-salaamu ‘Alaikum Wa-Rahmatullah…!

 

Note: *Bagian sholat subuh setelah I’tidal rakaat kedua disunnahkan membaca doa qunut.
*Bagian niat sholat: jika sholat sendirian tidak disertai lafal “مَأْمُوْمًا”

Artikel ini merupakan tulis ulang dari bebagai banyak sumber terpecaya yang tidak dapat admin sebutkan semua, semoga dengan artikel ini kita dapat belajar sholat dengan benar.

Sumber gambar: mutiarapublic.com

Note: Bila ada kekurangan didalam artikel bisa tambahkan melalui kotak komentar.