Cegah Osteoporosis pada Wanita Sejak Dini, Ini Tipsnya

Menjelang bertambahnya usia, berbagai gangguan fungsi tubuh mulai menurun seperti halnya fungsi tulang. Bagian keras pada tubuh ini memang rentan terserang osteoporosis, terlebih pada wanita. Osteoporosis pada wanita dapat disebabkan karena beberapa hal. Di antaranya adalah faktor kehamilan, menyusui, masa menopause dan berkurangnya hormon estrogen.

Hal ini yang menjadikan alasan mengapa wanta memilki risiko lebih tinggi terserang osteoporosis diandingkan pria. Oleh karena itu, untuk mencegah hal itu terjadi, sebagai wanita kita tentu harus sigap menanganinya sedini mungkin.

Lalu apa saja yang dapat kita lakukan untuk pencegahan osteoporosis? Berikut kami sajikan untuk Anda tentang 5 tips cegah osteoporosis pada wanita.

5 Tips Cegah Osteoporosis pada Wanita

Tulang merupakan bagian tubuh yang penting untuk membantu manusia dalam beraktivitas. Namun seiring bertambah usia dan faktor-faktor tertentu, wanita menjadi lebih rentan terkena osteoporosis. Untuk mencegah hal itu terjadi, maka ada baiknya Anda melakukan upaya penanganan osteoporosis sejak dini dengan menjalankan tips-tips di bawah ini.

1. Perbanyak konsumsi kalsium pada masa kehamilan dan menyusui

Berdasarkann hasil penelitian ilmuwan di University of Gothenburg, Swedia menunjukkan bahwa kepadatan tulang wanita pada masa menyusui mengalami penurunan. faktor kehamilan di mana calon bayi membutuhkan asupan kalsium yang cukup dari ibu untuk menopang pertumbuhannya. Belum lagi saat masa menyusui, wanita bisa kehilangan 4-6 persen massa tulang karena meningkatnya kebutuhan kalsium pada bayi.

Hal inilah yang membuat para ibu yang sedang menempuh masa kehamilan ataupun menyusui, sangat dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi kalsium. Beberapa makanan yang mengandung kalsium tersebut seperti kol, brokoli, bayam, gandum dan kacang-kacangan. Adapun dari minuman seperti teh hijau, susu, yogurt dan lainnya.

2. Rutin berolahraga secara teratur

Meskipun sedang hamil, para ibu juga tentu harus memerhatikan aktivitas yang satu ini. Pasalnya, melakukan gerakan tertentu saat masssa hamil akan mempermudah ibu untuk mengahadapi persalinan. Salah satu kegunaannya adalah dapat menguatkan otot panggul dan dapat memperlancar peredaran darah.

Anda dapat memilih jenis olahraga ringan yang cocok untuk ibu hamil seperti melakukan gerakan yoga, berjalan kaki beberpa menit hingga senam hamil. Namun perlu diingat sebelum berolahraga, Anda terlebih dahulu melakukan pemanasan dan peregangan.

3. Hindari melakukan aktivitas yang terlalu berat

Apabila Anda adalah seorang wanita karir yang memiliki pekerjaan di luar rumah, maka usakahanlah untuk tidak memaksakan diri untuk bekerja. Sebab aktivitas yang terlalu berat ini lambat laun akan berpengaruh pada kesehatan janin dan sang ibu.

Sebaiknya Anda menghentikan pekerjaan untuk sementara waktu dan kurangi juga untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang teralu berat. Hal ini untuk mencegah pengeropsan tulang akibat berkurangnya massa tulang saat masa kehamilan.

4. Mengonsumsi suplemen pendukung kesehatan tulang

Mengonsumsi suplemen merupakan cara lain untuk mendapatkan asupan kalsium dan vitamin dalam rangka mendukukung kesehatan dan kekuatan tulang. Salah satu suplemen yang baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tulang ini adalah CDR (Calcium D Redoxon).

CDR yang juga cocok dan aman dikonsumsi oleh ibu hamil maupun menyusui ini mengandung bahan seperti kalsium, vitamin B6, vitamin C, dan vitamin D. Selain untuk membantu menjaga kesehatan tulang, kalsium juga dapat berfungsi mencegah komplikasi kehamilan dan mendukukung tumbuh kembang janin.

Di Indonesia sendiri ada tersedia dua jenis produk CDR yang dijual secara bebas yaitu CDR dan CDR Fortos dengan komposisi yang berbeda. Ada tersedia dua varian rasa CDR, yaitu rasa fruit punh dan jeruk. Bagi Anda yang ingin mengonsumsi suplemen ini sebaiknya konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu terlebih bagi ibu hamil dan menyusui.

Menjaga tulang agar tetap sehat dan kuat pelu kita upayakaan sedini mungkin. Apalagi mengingat kelompok wanita yang lebih rentan terkena osteoporosis membuat kita harus mengelola asupan makanan dan pola hidup sehat.